Minggu, 06 Maret 2016

Tugutil

Tugutil, Togutil, Tobelo Dalam, Orang Forest Tobelo, atau apalah disebutnya. Kepada merekalah tujuan langkah saya menuju hari ini. Entah eksotisme atau keperluan project, belakangan banyak pihak menyasar lagi komunitas ini dengan alasannya masing-masing. 

Kelompok masyarakat penghuni hutan Halmahera ini memang dikonstruksikan dengan berbagai cara. Unik, liar, primitif, tertinggal, adalah beberapa bentuk pemahaman atas mereka, di samping  wacana perubahan, meningkatnya interaksi dengan 'orang luar', modernitas, dll. Merekalah 'native people', 'alifuru', 'orang tempatan', yang merepresentasikan cara-cara hidup di daratan belantara Halmahera dari masa lalu ke masa kini.

Hari ini, perjalanan menuju komunitas tsb bermula hingga beberapa hari ke depan. Tas dipanggul, ikat sepatu dikencangkan. Deodoran jelas tidak terlupa! Hanya berbincang dan terlibat dengan kehidupan mereka sesampainya di sana. Selebihnya, ia akan mengambil ruang di antara barisan aksara, sebagai kenangan dan kesaksian. Jika sedikit beruntung, ia akan menjadi bahan laporan bermakna dari seorang pelintas tentang sekelumit fenomena sosial orang-orang di tepian rimba: rimba belantara dan kehidupan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Curah Gagasan a la FIB Unkhair

*** Banyak yang Harus Dilakukan (Catatan dari ‘Bacalefo’ Ormawa FIB) *** Kebajikan mesti dikabarkan agar tetap bisa ditularkan...