Menyulam malam dengan sunyi
bintang karam sepi merenda
cakrawala bisu dalam angin kelam
matamu tajam menikam musuh
memanjati tonggak-tonggak mimpi
melawan dirimu sendiri
dari mimpi-mimpi buruk bayanganmu
melagukan kidung tanpa bunyi
sebab suara-suara menjelma
nyanyi bisu penghiburan
menjadi dialog di malam hening
dengan kenyataan yang enggan bergeming
kita belum kalah
asa masih menyala
kita tidaklah salah
hidup mesti dibela
malam jangan lelah
esok tetap melangkah
tegak tak pernah goyah
merenda malam dengan cinta
dan musuhmu, enyahlah.
Perihal remeh-temeh kehidupan keseharian--atau pun endapan-endapannya dari masa lampu--hingga kompleksitas realitas yang mengepung, kita bisa menafsir dan menuturkannya dengan berbagai cara kita masing-masing. Kita layak berbeda. Dalam beberapa hal, memang begitulah seharusnya.
Minggu, 06 Maret 2016
Malam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Curah Gagasan a la FIB Unkhair
*** Banyak yang Harus Dilakukan (Catatan dari ‘Bacalefo’ Ormawa FIB) *** Kebajikan mesti dikabarkan agar tetap bisa ditularkan...
-
Gambar ini saya dapat dari postingan seorang teman: NiNing AndiNi Ning RamadhaNi, di jagad maya. Di kampung saya, Kajang, Bulukumba, wadah ...
-
Baiklah, mari kita bicara - sedikit saja - tentang gerhana. Sebagai fenomena alam, tak ada yang luar biasa dengan sang gerhana ini. Tak pe...
-
Setelah berbincang lama, akhirnya saya terinspirasi oleh teman. Dia meyakinkan saya lagi - sebenarnya suatu hal yang sudah lama saya pahami...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar