Baiklah, mari kita bicara - sedikit saja - tentang gerhana. Sebagai fenomena alam, tak ada yang luar biasa dengan sang gerhana ini. Tak peduli ia sebagian atau seluruh (total), terjadi puluhan atau ratusan tahun, ia tetaplah gejala alam belaka. Gerhana matahari total.
Adapun ia 'luar biasa' sebab kita menanggapinya begitu. Kita (manusia) meresponsnya dengan berbagai cara, termasuk untuk banyak kepentingan.
Banyak mitos menyelubunginya. Dulu, ketika masih anak-anak, di tahun 1983, ia datang. Jendela rumah ditutup, kami dilarang menatap langit, bahkan untuk sekadar mengintip keluar. Selain alasan kebutaan, ada juga cerita tentang hantu-hantu dll. Kini, untuk alasan ilmiah (sains), banyak ahli/peneliti bergiat. Mulai dari analisa kenaikan suhu bumi karena jaraknya lebih dekat dari matahari dibandingkan di waktu lain hingga radiasi matahari yang dapat merusak retina mata kita dilakukan untuk menguji atau membuktikan kebenaran sains. Teman saya, sejak beberapa waktu lalu sibuk memasang alat pengukur pasang-surut air laut. Riset untuk kepentingan ilmu pengetahuan ini tentu penting untuk kemajuan jagad pengetahuan itu sendiri.
Ternate, salah satu kota dengan gerhana matahari total nanti pada 9 Maret 2016 ini. Turis berdatangan ke kota ini, katanya sudah mencapai dua-ribuan demi menyaksikan fenomena ini. Tim Nasa sendiri sudah tiba di Maba, Halmahera Timur. Lalu, pemerintah daerah di sini seperti 'kelabakan' menyambut kedatangan para turis/peneliti. Atraksi pariwisata rencana digelar. Beberapa properti atau lokasi dibangun sesegera mungkin. Berpacu dengan waktu! Ini respons yang 'luar biasa' sebab kita terkaget dan terburu dengan cara yang tak lazim.
Kemarin, teman saya melahirkan. Ia memberi nama anaknya Gerhana. Seorang teman lain lagi, saya dengar ia menamai kucing peliharaannya dengan Gerhana pula. Wajar saja.
Ada banyak cara kita mengenangkan, mengadaptasi, mengabadikan momen tertentu dari semesta tempat di mana kita memperoleh, merawat, dan memperkembangkan kehidupan ini. Sebab kota ini telah di-booking tempat-tempat penginapan atau hotelnya, maka bisa dipastikan kesulitan mendapatkan tempat serupa bagi mereka yang terlambat. Tapi tak usah cemas, hati saya cukup lapang untuk menampung berapapun kedatangan. Lho?!
Gerhana, saya menunggumu, di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar